Orang-orang nan mengerti dengan bumi listrik pasti sudah pernah mendengar tentang istilah KVAR. Namun, tidak menutup kemungkinan tetap ada beberapa orang nan tetap merasa awam dengan istilah ini. Singkatnya, KVAR adalah singkatan dari Kilo Volt Ampere Reactive.
Ada sebagian orang nan tetap belum bisa membedakan tentang apa itu Ampere, KVAR, KWH, KVA, dan jenis-jenis satuan listrik lainnya. Nyatanya, beberapa jenis satuan listrik ini mempunyai karakter nan berbeda satu sama lain. Maka dari itu, orang-orang perlu mengetahuinya dengan jelas.
Pada kesempatan kali ini kami bakal membagikan info nan komplit tentang apa itu KVAR, sehingga orang-orang bisa lebih memahami tentang satuan daya reaktif nan satu ini. Untuk mengetahui info komplit mengenai satuan listrik KVAR, simak tulisan ini dari awal hingga akhir!
KVAR Adalah? Ini Penjelasannya!

Jika dibandingkan dengan satuan daya reaktif alias listrik lainnya, maka satuan KVAR lebih terdengar asing bagi sebagian orang. Hal ini terjadi lantaran satuan KVAR termasuk satuan daya nan terdapat dalam bumi kelistrikan dan hubungannya sangat erat dengan satuan KW maupun KVA.
Seperti nan sudah kami katakan sebelumnya, singkatan dari KVAR adalah Kilo Volt Ampere Reactive dan dapat diartikan sebagai satuan daya reaktif nan menyatakan tingkat daya reaktif pada beberapa jenis peralatan listrik. Jadi, tak heran jika satuan ini biasa digunakan untuk nilai daya listrik.
Namun, umumnya satuan ini bakal digunakan untuk nilai daya listrik nan ada dalam satuan seribu alias bisa juga ditulis dengan menggunakan satuan lainnya ialah VAR. Nantinya, daya reaktif nan ada pada peralatan listrik ini bakal berfaedah untuk membangkitkan medan magnet nan ada di dalamnya.
Beberapa jenis peralatan listrik nan biasanya menggunakan satuan daya reaktif ini adalah dinamo motor listrik, trafo, ballast lampu nan tetap konvensional, dan lain sebagainya. Semakin besar daya reaktif dari suatu peralatan listrik, maka selisih daya semu dan daya nyatanya bakal semakin besar.
Perbedaan KVAR, KW, Ampere, KWH, dan KVA
Dengan banyaknya satuan listrik nan ada sekarang ini memang sering membikin orang-orang bingung untuk membedakannya. Namun, orang-orang nan mau mengetahui tentang bumi listrik secara lebih dalam kudu mengetahui perbedaan dari masing-masing satuan listrik tersebut.
Masih ada beberapa orang nan belum tahu bahwa sebenarnya di dalam listrik tiga fasa terdapat 3 jenis daya listrik dengan julukan segitiga daya, ialah KVA, KW, dan KVAR. Namun, selain ketiga jenis daya listrik tersebut tetap ada beberapa jenis satuan listrik lainnya nan kudu diketahui, yaitu:
1 Perbedaan KVAR dengan KVA

Namanya mungkin mirip, tapi satuan KVAR dan satuan KVA tidaklah sama. KVA itu sendiri merupakan singkatan dari Kilo Volt Ampere yang merupakan daya listrik tidak terlalu besar dan bisa digunakan hanya dengan satuan daya VA saja. Dengan begitu, 1 KVA sama dengan 1000VA.
Sementara untuk perbedaan satuan KVA dan satuan KVAR adalah KVA lebih dianggap sebagai daya semu, lantaran diperoleh dari kalkulasi rumus daya nan disebut Daya Nominal. Jadi, besaran daya ini belum termasuk daya nan sebenarnya.
2. Perbedaan KVAR dan Ampere

Meskipun ampere bukan termasuk 3 jenis daya listrik nan disebut segitiga daya, tapi orang-orang juga pasti sudah tidak merasa asing dengan satuan listrik satu ini. Ya, ampere merupakan satuan pengukuran arus listrik nan dapat menunjukkan besarnya arus nan mengalir pada kabel listrik.
Maka dari itu, dapat dipastikan bahwa satuan KVAR dan ampere sangatlah berbeda. Sebab, kegunaan dan sistem pengukuran dari kedua jenis satuan ini tidaklah sama.
3. Perbedaan KVAR dan KW

Jika dibandingkan dengan satuan KVAR, satuan KW memang lebih sering didengar oleh orang awam. KW merupakan satuan daya listrik nan didapatkan dari aspek daya alias Cos-phi dan daya semu alias KVA. Maka dari itu, rumus dari satuan ini adalah KVA x Cos-phi.
Umumnya, orang-orang lebih mengenal satuan ini dengan nama daya aktif, lantaran besaran daya dalam satuan ini bakal termasuk besaran daya nan sebenarnya. Namun, untuk mengetahui berapa KVA dari 1 KW, Anda kudu mencari nilai Cos-phi dari kalkulasi itu terlebih dahulu.
4. Perbedaan KVAR dan KWH

KWH merupakan singkatan dari Kilo Watt Hour dan dapat diartikan sebagai satuan nan menyatakan besaran daya dalam kurun waktu satu jam. Untuk lebih jelasnya, 1 KWH sama dengan penggunaan peralatan listrik dengan daya nan sebesar 1000 watt (1 KW) dalam waktu satu jam.
Lalu, apakah perangkat listrik dengan daya listrik 1 KW bakal dianggap mempunyai satuan 1 KWH? Jawabannya adalah belum tentu, lantaran perangkat listrik dengan daya 1 KW ini belum tentu digunakan dalam waktu satu jam. Maka dari itu, kalkulasi satuan ini kudu dilakukan dengan secermat mungkin.
Rumus dan Contoh Perhitungannya
Biasanya, orang-orang bakal mencari tahu tentang rumus dan contoh kalkulasi dari suatu satuan listrik terlebih dulu untuk lebih memahami tentang satuan listrik tersebut. Dalam perihal ini kami juga bakal memberikan salah satu contoh kalkulasi beserta rumusnya dan di antaranya adalah:
Ada pompa air nan mempunyai daya listrik sebesar 125 watt. Kemudian, daya listrik nan sebesar 125 watt tersebut hendak dikonversikan oleh dinamo pompa air menjadi tenaga. Nantinya, untuk menghasilkan daya kerja sebesar 125 watt dibutuhkan penyerapan daya total sebesar 125 watt/0,8.
Daya total tersebut bisa disamakan dengan 156,2VA. Setelah itu, hitunglah daya reaktif dari pompa air tersebut!
Rumus: Daya Reaktif Listrik (KVAR) = 2 – KW2
Rumus kedua: Daya Reaktif Listrik (KVAR) = √VA2 – W2
Maka, Daya Reaktif Listrik dari pompa air tersebut adalah = √156,22 – 1252
Daya Reaktif Listrik (KVAR) = √24,398,44 – 15,625
Daya Reaktif Listrik (KVAR) = √8,773,44
Daya Reaktif Listrik (KVAR) = 93,67 Var
Cara Menghitung dari KVAR ke Ampere

Informasi terakhir nan bakal kami telaah adalah langkah menghitung satuan KVAR ke satuan ampere dengan mudah. Berikut adalah beberapa tahapan nan kudu dilakukan untuk menghitung satuan KVAR menjadi satuan ampere, yaitu:
- Hitung daya aktifnya terlebih dulu dengan menggunakan rumus tegangan listrik (V) x arus listrik (I) x aspek daya (Cos)
- Kemudian, hitung daya reaktifnya dengan rumus tegangan listrik (V) x arus listrik (I) x aspek daya (Sin)
- Jika sudah, hitung daya VA nan berkepentingan dengan rumus tegangan listrik (V) x arus listrik (I).
- Setelah semua kalkulasi tersebut dilakukan, sekarang hitung nilai KVAR dengan menggunakan rumus nan sudah kami sebutkan sebelumnya dan hitung nilai amperenya dengan menggunakan rumus daya VA (S) / (tegangan listrik (V) x aspek daya (Cos)).
Setelah memandang penjelasan di atas dapat dipastikan bahwa KVAR adalah sebuah satuan nan dapat menunjukkan jumlah daya reaktif dari sebuah peralatan listrik tertentu. Maka dari itu, satuan ini kudu diketahui oleh setiap perseorangan nan sedang mempelajari tentang bumi listrik.
1 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·