free web page counters

Mengenal Perbedaan Pasar Primer dan Sekunder

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Sebagai seorang investor, Anda wajib mengetahui tentang perbedaan pasar primer dan sekunder. Pasalnya, kedua istilah tersebut nantinya akan sering dijumpai pada saat Anda terjun dalam dunia investasi.

Perlu diketahui, saat Anda mulai berinvestasi tentu tidak boleh dimulai secara gegabah. Diperlukan pemahaman tentang berbagai strategi dan juga istilah investasi supaya Anda dapat memperoleh keuntungan optimal.

Nah, istilah pasar sekunder ataupun primer ini sangat sering dijumpai sehingga perlu untuk Anda pahami. Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan dari kedua pasar tersebut, simaklah pada informasi di bawah ini.

Apa itu Pasar Primer?

Pengertian Pasar Primer

Sebelum membahas tentang perbedaan pasar primer dan pasar sekunder, akan dibahas terlebih dahulu tentang pengertian dari pasar primer. Pasar primer atau superior marketplace merupakan jenis pasar dimana sekuritas akan diperjualbelikan untuk kali pertama.

Sederhananya, superior marketplace adalah tempat untuk menjual saham baru. Lewat marketplace ini, para investor dapat membeli sekuritas secara langsung melalui emiten saat Initial Public Offering (IPO).

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa penawaran saham dalam pasar ini merupakan saham yang ditawarkan pertama kali di bursa efek oleh suatu perusahaan.

Apa itu Pasar Sekunder?

Pengertian Pasar Sekunder

Setelah mengetahui sekilas tentang pengertian superior market, berikutnya akan dijelaskan juga tentang pengertian dari pasar sekunder. Pasar sekunder atau secondary marketplace merupakan pasar untuk para investor memperjualbelikan sekuritasnya ke investor lain.

Artinya, sekuritas tersebut telah beredar dan dibeli oleh investor terlebih dahulu. Jadi, penawaran pada marketplace ini bukan lagi jenis penawaran pertama oleh perusahaan di bursa efek.

Lebih jauh lagi, secondary marketplace ternyata mempunyai beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenisnya:

1. Reguler

Jenis reguler umumnya memperjualbelikan saham dalam satuan batch atau per 100 lembar saham. Melalui jenis reguler ini, investor dapat membuat penawaran hingga memperoleh harga saham pas sesuai keinginan.

2. Negosiasi

Pada jenis ini akan terjadi proses penawaran atau negosiasi antar anggota yang telah berada di bursa beli dan jual. Pada jenis negosiasi investor dapat memperdagangkan saham dalam satuan lot. Beda jenis negosiasi dengan reguler adalah pada pasar ini tidak mempunyai sistem car rejection.

3. Tunai

Pada jenis ini para investor dapat transaksi dan jual beli pada haris yang sama. Pada pencairan dananya dapat berlangsung secara cepat di hari itu juga. Akan tetapi, harga penawaran pada jenis ini umumnya lebih rendah dari harga biasa.

4. Lelang

Jenis lelang sesuai namanya menggunakan sistem penawaran atau lelang yang dilakukan pada suatu lokasi fisik. Transaksi antara pembeli dan penjual akan melalui perantara broker.

5. Dealer

Jenis terakhir dari marketplace sekunder adalah dealer. Pada jenis ini proses tidak akan menggunakan perantara broker. Contoh dari jenis tersebut adalah pada perusahaan pertukaran di negara asing di mana pasar akan iklan harga supaya bisa terjadi transaksi.

Kurang lebih seperti itu tadi pengertian dari secondary marketplace dan juga jenis-jenisnya. Bisa dibilang, pasar ini mempunyai cukup banyak jenis sehingga Anda perlu memahaminya secara lebih dalam. Dengan begitu, pada saat terjun ke dalam dunia investasi Anda dapat memilih langkah yang tepat.

Mengenal Perbedaan Pasar Primer dan Sekunder

Mengenal Perbedaan Pasar Primer Dan Sekunder

Dari penjelasan tentang pengertian sebelumnya, Anda mungkin sudah memperoleh gambaran seperti apa perbedaan pasar primer dan sekunder. Secara umum, keduanya tentu mempunyai perbedaan sangat mendasar sehingga perlu dipahami oleh para calon investor.

Untuk lebih jelas lagi tentang apa perbedaan primer dan sekunder market, Anda dapat melihatnya dalam beberapa hal. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang perbedaannya.

1. Prosedur Pembelian

Perbedaan dapat terlihat dalam hal prosedur pembeliannya. Pada superior market, para pemodal dapat membeli melalui penjamin agent atau emisi efek, sedangkan di secondary market, proses jual beli melibatkan antar investor ataupun individu.

Hal tersebut jugalah yang menyebabkan pada secondary marketplace bisa dibagi ke dalam beberapa jenis. Transaksi yang mencakup suatu individu mempunyai kecenderungan untuk mengalami perubahan pada sistemnya.

Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila di secondary marketplace bisa dibagi ke dalam berbagai macam jenis. Tentunya setiap jenis tersebut dapat dikelompokkan sesuai dengan sistem transaksi yang digunakan dalam perdagangan.

2. Perubahan Harganya

Perbedaan lainnya juga bisa dilihat dalam hal perubahan harganya. Pada pasar superior lebih cenderung mempunyai harga tetap karena memang dari jumlah saham serta harganya ditetapkan oleh pihak emiten.

Sedangkan pada jenis pasar sekunder harganya akan cenderung terus mengalami kenaikan atau semakin tinggi. Hal itu dapat terjadi karena memang harga pada secondary marketplace yang berlaku akan disesuaikan dengan penawaran dan permintaan pasar modal.

3. Periode Pembelian

Selanjutnya, perbedaan sekunder dan primer juga ada dalam hal periode pembelian. Pada primer, pihak investor cuma dapat membeli pada saat terjadi IPO atau penawaran dan juga jumlah pembelian pada saat transaksi terbilang sangat terbatas.

Sedangkan pada jenis marketplace sekunder, para investor diperbolehkan untuk melakukan proses jual beli kapan saja. Bisa dikatakan, berdasarkan dalam hal waktu serta cara pembelian, jenis sekunder dinilai lebih fleksibel.

Akan tetapi, fleksibilitas dalam waktu periode pembelian ini harus disikapi dengan strategi tepat. Oleh karena itu, bagi para pemula dalam dunia investasi seperti saham, bisa memilih untuk mencoba bertransaksi dulu pada marketplace primer.

4. Hasil Transaksi

Selanjutnya, perbedaan juga dapat terlihat dalam hal hasil transaksi saham pada kedua pasar tadi. Pada primer, hasil dari transaksi saham akan secara langsung masuk ke emiten.

Sedangkan pada sekunder, hasil dari transaksi akan masuk ke pihak investor yang melakukan transaksi penjualan. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena pihak-pihak dalam proses transaksi atau pihak terlibat juga beda.

5. Jenis Transaksinya

Berikutnya, perbedaan primer dan sekunder juga dapa dilihat pada jenis transaksinya. Pasar superior diketahui para investor hanya dapat melakukan jenis transaksi pembelian saja. Oleh karena itu, apabila ingin beli saham pertama kali, superior marketplace adalah pilihan tepat.

Selanjutnya, para investor tidak akan dapat menjual kembali saham yang telah dibeli ke superior market. Apabila memang ingin melakukan proses penjualan maka dapat beralih ke secondary market. Para investor nantinya dapat melakukan transaksi dengan investor lain.

6. Peraturan Biaya Tambahan

Perbedaan terakhir antara pasar superior dan sekunder adalah dalam hal peraturan biaya tambahan. Pada superior market, para investor tidak akan terkena beban biaya tambahan untuk administrasi. Artinya, investor cuma diharuskan membayar sejumlah harga sahamnya.

Sementara untuk pasar secondary, investor diharuskan membayar sejumlah biaya tambahan untuk admin dan biaya lainnya. Untuk besaran dari biaya tambahannya juga bervariasi tergantung dari keperluannya.

itulah berbagai penjelasan lengkap tentang pengertian serta perbedaan pasar primer dan sekunder. Pemahaman akan kedua jenis pasar tersebut sangatlah penting terutama bagi para pemula dalam dunia investasi saham.

Pasalnya, keduanya mempunyai perbedaan mendasar sehingga apabila sampai salah pilih bisa membuat investasi menjadi kacau. Secara umum, bagi para pemula dapat mencoba bertransaksi pada jenis primer, lalu jika sudah mulai paham bisa masuk ke pasar secondary.